Jumat, 12 Juni 2009

Terimalah kenyataan yang anda hadapi

Oleh: HAS

Apakah anda sedang tidak puas dengan kehidupan yang anda alami saat ini ??? Apakah anda sedang merasakan ketidakadilan atas apa yang sedang anda alami??? Mungkin anda sedang menderita suatu penyakit yang serius atau mungkin anda menjadi salah satu yang mengalami pemutusan hubungan kerja akibat krisis global. Atau mungkin anda sudah sangat lama tidak berhasil mendapatkan pekerjaan meski telah berusaha keras untuk mendapatkannya dengan mengirimkan puluhan atau mungkin ratusan lamaran kerja atau mungkin sudah bertahun-tahun anda menantikan teman hidup namun belum juga menjadi kenyataan, atau anda mengharapkan anak-anak anda berubah menjadi lebih baik, atau seratus satu alas an lain yang membuat anda merasa tidak puas.

Anda mungkin menjadi bertanya-tanya mengapa hal-hal buruk itu terjadi pada diri anda, mulai mempertanyakan apa yang salah dengan diri anda, anda terus menerus berusaha memahami mengapa semua itu harus terjadi, anda mulai tergoda untuk menyalahkan keadaan di luar sana, bahkan bukan tidak mungkin anda mulai mempersalahkan Tuhan. Anda mulai menjalani hidup dengan penuh kekecewaan, dengan penuh rasa kuatir, dengan terus menerus dalam pergumulan. Tidak ada sukacita, tidak ada damai sejahtera, tidak ada kebahagiaan.

Bila saja anda tahu bahwa Tuhan masih memegang kendali, bila saja anda tahu bahwa Tuhan mampu merubah segalanya bahkan merubah keburukan-keburukan menjadi sesuatu kebaikan bagi diri anda, bila saja anda mengetahui bahwa Tuhan masih mengasihi anda, anda seharusnya perlu tetap tenang dan menyerahkan segala kesukaran, segala persoalan, segala kekuatiran anda kepada Tuhan.

Firman Tuhan mengatakan “Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah”. (Mazmur 46;11-12). Perhatikanlah bahwa Allah menyuruh kita untuk diam. Anda perlu berdiam diri, anda perlu tenang. Anda perlu dengan tulus menerima keadaan anda sekarang ini. Jangan membiarkan pikiran-pikiran anda dikuasai kekuatiran, ketakutan. Jangan membiarkan diri anda hidup dengan stress. Dengan selalu dikuasai kekuatiran, ketakutan dan stress, anda hanya menunjukkan ketidakpercayaan anda kepada Tuhan. Sesungguhnya anda sedang “mengikat” tangan Tuhan karena Tuhan hanya akan bekerja apabila anda sungguh- sungguh mempercayaiNya.

Saya tidak sedang mengatakan agar anda terus tinggal pada keadaan-keadaan anda. Saya juga tidak sedang mengatakan bahwa Tuhan senang dengan keadaan anda saat ini. Yang saya sedang katakan adalah; sesulit apapun keadaan anda, seburuk apapun kehidupan yang sedang anda jalani, berhentilah mengeluh, berhentilah marah-marah, berhentilah menyalah-nyalahkan keadaan atau orang lain. Berusahalah tenang, berusahalah menjaga sikap yang benar, serahkan semua bebanmu kepada Tuhan.

Anak saya yang masih duduk di kelas 3 SD selalu membawa satu ransel tas penuh buku-buku setiap kali berangkat ke sekolah. Saya pun merasa aneh karena pada saat saya kelas 3 SD, saya hanya membawa buku yang dibutuhkan hari itu. Ternyata anak saya pernah dihukum karena ketinggalan buku pelajaran. Dia tidak mau kejadian yang terulang sehingga selalu membawa seluruh bukunya setiap hari. Saya sedang menjemputnya ke sekolah ketika saya memperhatikan bahkan setelah duduk di dalam mobil, ia tidak menurunkan ransel tasnya dari punggungnya. Ransel tasnya tetap ditaruh di punggungnya, tetap dia angkat, tetap jadi bebannya padahal dia sudah berada di atas mobil sampai saya perintahkan untuk diturunkan dan diletakkan ke tempat duduk.

Sering kali kita melakukan hal yang sama. Kita mengatakan sudah menyerahkan beban kepada Tuhan namun kita masih terus-menerus memikirkannya. Saat anda sudah menyerahkan seluruh beban hidup anda kepada Tuhan, percayakanlah 100% kepadaNya. Mulailah mengalihkan pikiran anda dari persoalan, kesukaran anda kepada hal-hal lain yang lebih positif. Jangan lagi memikirkan persoalan-persoalan tersebut.

Anda mungkin akan mengatakan, “Has, kamu tidak mengerti bagaimana sakitnya dia perlakukan seperti itu. Dia putuskan hubungan kami begitu saja, tanpa alas an yang masuk akal. Dia membuangku begitu saja setelah bla … bla … bla….”. TIDAK, tolong anda tidak menjadikan itu sebagai alas an. Bahkan kalaupun anda sudah menjadikannya alas an sehingga anda menjadi stress, marah-marah dan menyalah-nyalahkan orang lain, anda perlu melakukan refleksi; apakah dengan stress, marah-marah dan menyalahkan orang lain, hidup anda menjadi lebih baik ??? Bahkan anda tidak perlu menjadi trauma untuk memulai hubungan yang baru dengan melakukan generalisasi bahwa semua orang lain adalah sama dengan orang yang menyakiti anda.

Akan lebih baik jika anda bersikap jujur dan datang berdoa “Tuhan, aku merasa hancur, berikan aku kekuatan untuk melewati kegetiran ini dan agar aku tetap mempercayai bahwa Tuhan sanggup memberikan kebaikan kepadaku”. Jika anda tetap dalam sikap iman, mempercayai bahwa Tuhan akan memberikan kebaikan, maka hal itu akan menjadikan anda untuk tegar menghadapi kenyataan hidup. Tentu saja iman tidak akan segera menyelamatkan anda dari segala persoalan dan kesukaran anda. Namun, jika anda beriman dan karenanya menjadi tenang, iman akan membawa anda melewati persoalan dan kesukaran yang anda hadapi. Anda tidak perlu bersikap dan bertindak negative yang malah dapat membuat anda dua kali mengalami kerugian.

Kadang Tuhan mengijinkan sesuatu hal buruk terjadi pada diri kita untuk mempersiapkan kita menghadapi hal baik di waktu yang akan datang. Tuhan kadang-kadang tidak langsung menjawab doa dan keinginan kita, bahkan kadang-kadang Tuhan tidak menjawab doa kita. Ini tidak berarti Tuhan sedang marah kepada kita. Anda perlu memahami bahwa Tuhan tidak pernah mendiskualifikasi kita hanya karena kita melakukan kesalahan atau bersikap negative. Saya sedang menunggu jawaban doa untuk pemulihan bisnis saat membuat tulisan ini. Seandainya saya tidak dapat menerima kondisi saya saat ini, mungkin tulisan ini tidak akan pernah and baca.

1 komentar:

  1. Bravo Pak HAS...Selamat atas beredarnya Blog Pak HAS di dunia Maya dan Dunia Nyata.
    Topik yang sangat menarik dan sangat inspiratif. Semoga kita semua dapat menyadari makna kehidupan yang sebenar-benarnya.

    Salam Sukses,

    BalasHapus